Bos Besar Inisial A. Ditangkap, Tapi Anak Buahnya Masih Kendalikan PETI di Kuansing

- Penulis

Kamis, 30 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ket Foto : Ilustrasi

KUANTAN SINGINGI – Upaya pemberantasan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali dipertanyakan. Penangkapan bos besar PETI berinisial A. Alias A.A pada 6 Mei 2024 tahun lalu, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Simpang Tiga, ternyata belum mampu menghentikan bisnis haram ini. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas PETI justru semakin merajalela, bahkan para pelaku kini beroperasi lebih terang-terangan.

Di salah satu warung kopi di Teluk Kuantan, warga membahas situasi ini dengan nada kecewa dan skeptis terhadap kinerja aparat.Kamis (30/01/2025)

“Mana bisa PETI diberantas kalau pemodal dan penadah masih bebas berkeliaran? A.A memang sudah ditangkap, dan bisa jadi sudah bebas sekarang,tapi buktinya jaringan dia tetap berjalan, bahkan makin berani,” ujar salah satu warga Kopah ikut dalam perbincangan itu.

Salah satu orang kepercayaan A.A, berinisial N.I, disebut-sebut masih aktif menjalankan perannya sebagai penadah dan pengepul emas hasil PETI di Dusun Bukit Termenung, Desa Titian Modang (Kopah), Kecamatan Kuantan Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa penangkapan  A.A belum menyentuh akar masalah. Jika jaringan ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bisnis PETI akan semakin kuat dan sulit diberantas.

Kasus ini memunculkan pertanyaan besar: apakah aparat benar-benar serius dalam memberantas PETI, atau hanya sekadar menangkap “wayang” tanpa menyentuh aktor intelektualnya? Jika penangkapan A. tidak diikuti dengan pemutusan total jaringan dan aliran dana, maka ini hanya akan menjadi drama penegakan hukum tanpa dampak nyata.

Warga mendesak agar aparat lebih berani menindak para pemodal dan penadah yang selama ini menjadi otak di balik maraknya PETI di Kuansing. Selama mereka masih bebas dan bisa menjalankan bisnisnya, usaha pemberantasan PETI hanya akan menjadi ilusi belaka. (Zul) 

Berita Terkait

Wako H Paisal Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Bermarwah
345.90 Hektar Sawit Rakyat Periode 2021-2025 di Kota Dumai Berhasil di Replanting BPDPKS, DKPP Kota Dumai Targetkan Hal Ini
Wakil Walikota Dumai Hadiri Pembukaan Dumai Bhayangkara Run 2025, Ratusan Dari Berbagai Kalangan Ikut Memeriahkan
Di Hari Bhayangkara ke-79, Polres Dumai Menggelar Bakti Kesehatan
Pengcab Karate Tako Dumai Adakan UKT Semester Genab Tahun 2025
Grebeg Suro 2025 Bakal Digelar di Kota Dumai, Wujud Persatuan Budaya Jawa
Mobil Tangki Biru Putih Singgah di Tempat Penampungan CPO di Duga Milik Inisial “P”
Bhayangkara Run 2025:Jadi Momen Kapolres Dumai Serahkan Bibit Pohon ke Wawako

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 16:23 WIB

Wako H Paisal Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Bermarwah

Minggu, 15 Juni 2025 - 16:17 WIB

345.90 Hektar Sawit Rakyat Periode 2021-2025 di Kota Dumai Berhasil di Replanting BPDPKS, DKPP Kota Dumai Targetkan Hal Ini

Minggu, 15 Juni 2025 - 16:09 WIB

Wakil Walikota Dumai Hadiri Pembukaan Dumai Bhayangkara Run 2025, Ratusan Dari Berbagai Kalangan Ikut Memeriahkan

Minggu, 15 Juni 2025 - 14:03 WIB

Di Hari Bhayangkara ke-79, Polres Dumai Menggelar Bakti Kesehatan

Minggu, 15 Juni 2025 - 13:49 WIB

Pengcab Karate Tako Dumai Adakan UKT Semester Genab Tahun 2025

Berita Terbaru

Berita

Wako H Paisal Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Bermarwah

Minggu, 15 Jun 2025 - 16:23 WIB