Pansus Pilpres Bentuk Ketidakdewasaan Berpolitik

- Penulis

Sabtu, 2 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon presiden terpilih Joko Widodo bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla.


Jakarta, Tribunriau- Usulan pembentukan Panitia Khusus Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dinilai sebagai bentuk ketidakdewasaan politikus terhadap hasil dari sebuah kontestasi politik, dan sangat tidak mencerminkan kehendak untuk memperbaiki sistem pemilu.

“Itu hanya sekadar alat untuk mempersoalkan hasil pemilu presiden,” kata tim pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan, di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).

Dilihat dari fungsinya, anggota dewan semestinya bisa melakukan pengawasan yang sifatnya mencegah dan mengawal proses pilpres sejak awal, bukan justru setelah ada hasil baru berteriak mengusulkan pembentukan Pansus Pilpres.

“Apalagi sebagian besar anggota DPR menjadi bagian dari tim sukses pasangan calon presiden, sehingga sangatlah tidak pas jika mereka menggunakan kewenangan lembaga negara untuk kepentingan partisan,” katanya.

Ferry mempertanyakan fungsi pansus, karena tidak ada kejanggalan terhadap kebijakan negara terkait penyelenggaraan Pilpres 2014. “Bukankah pansus berfungsi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan yang diduga merugikan negara? Dalam kasus pilpres, apanya yang mau diselidiki atau terhadap hasil pilpresnya?” tukas mantan anggota DPR ini.

Melaksanakan pilpres adalah perintah konstitusi dan UU, bukan kemauan KPU, sedangkan hasil pilpres adalah wujud pilihan atau kehendak rakyat. “Apakah kita punya hak untuk marah atau tidak suka terhadap pilihan rakyat dalam menggunakan hak politiknya?” ketus Ferry.

Dari segi waktu, menurut Ferry, keanggotaan DPR saat ini (periode 2009-2014) akan berakhir pada 30 September 2014, praktis hanya tersisa 42 hari kerja, karena tanggal 1 Oktober 2014 anggota DPR periode 2014-2019 hasil pileg yang lalu akan dilantik.

“Cukup waktukah bagi anggota DPR saat ini yang akan segera berakhir merumuskan ‘pekerjaan’ baru dalam bentuk pansus? Bukankah akan lebih baik jika DPR sekarang fokus pada penyelesain tugas-tugas yang belum tuntas?” tambah Ferry.(mtnc)

Berita Terkait

Dukungan Dari Partia Politik Untuk H. Paisal Terus Mengalir Di Pilkada Dumai
Cawako Dumai H Paisal Komit Tuntaskan Program Berkhidmat
Islahuddin : Wakili warga Bunga Tanjung, kami ucapkan terima kasih ke pak Paisal
Masyarakat Jawa Bersatu untuk Paisal-Sugiyarto, Bukit Gelanggang Jadi Lautan Manusia
Hasil Survey Pilkada Dumai, 74,65 Persen untuk Paslon Paisal – Sugiyarto
Cipta Pilkada Tanpa Politik Uang, Karang Taruna Dumai Diskusi Publik
Polres Dumai Ajak Warga Hindari Isu Politik Provokatif
Agus Miswandi dan Johannes MP Tetelepta Dilantik Menjadi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Dumai

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 05:29 WIB

Dukungan Dari Partia Politik Untuk H. Paisal Terus Mengalir Di Pilkada Dumai

Rabu, 4 Juni 2025 - 07:29 WIB

Cawako Dumai H Paisal Komit Tuntaskan Program Berkhidmat

Rabu, 4 Juni 2025 - 07:19 WIB

Islahuddin : Wakili warga Bunga Tanjung, kami ucapkan terima kasih ke pak Paisal

Rabu, 4 Juni 2025 - 07:09 WIB

Masyarakat Jawa Bersatu untuk Paisal-Sugiyarto, Bukit Gelanggang Jadi Lautan Manusia

Rabu, 4 Juni 2025 - 06:58 WIB

Hasil Survey Pilkada Dumai, 74,65 Persen untuk Paslon Paisal – Sugiyarto

Berita Terbaru

Berita

Wako H Paisal Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Bermarwah

Minggu, 15 Jun 2025 - 16:23 WIB