DUMAI – Polres Dumai melaksanakan kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dalam rangka mendukung Program Nasional Ketahanan Pangan, Rabu (9/7). Kegiatan tersebut turut diikuti oleh seluruh jajaran Polsek yang tersebar di lima kecamatan dan di enam lokasi berbeda.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak seindonesia dengan diawali Zoom Meeting bersama yang dilaksanakan di Komplek Koperasi Putri Tujuh Jalan Putri Satu Blok M RT 04 Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, lahan-lahan uang digunaka lahan yang produktif, termasuk lahan perhutanan sosial dan tanah milik masyarakat. Kegiatan ini turut melibatkan kelompok tani, penyuluh pertanian, serta instansi pemerintahan dan swasta yang memiliki kepedulian terhadap isu ketahanan pangan.
Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata H., S.I.K., M.M., yang diwakili oleh Wakapolres Dumai Kompol Rahmat Syah, S.Kom, S.I.K, M.I.K., menyampaikan bahwa program penanaman ini merupakan bentuk nyata keterlibatan Polri dalam menjawab tantangan nasional terkait krisis pangan dan perubahan iklim.
“Ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah pusat atau dinas teknis, tetapi juga menjadi tanggung jawab moral kita semua, termasuk institusi Polri,” ujarnya saat diwawancarai usai memimpin pelaksanaan kegiatan.
Ia menegaskan bahwa program ini juga merupakan tindak lanjut atas instruksi Kapolri yang mendukung kebijakan nasional Presiden RI dalam mewujudkan 8 Program Prioritas, salah satunya melalui pemanfaatan lahan-lahan produktif di wilayah hukum masing-masing.
“Kegiatan penanaman jagung serentak yang kita laksanakan hari ini merupakan bagian dari pelaksanaan program ketahanan pangan tahap kedua. Kami ingin memastikan bahwa di Kota Dumai, Polri tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut menanam harapan,” lanjut Wakapolres.
Di Lokasi Polsek Dumai Timur kegiatan dilakukan di Jalan Utama Karya Kelurahan Bukit Batrem.
Menurut Wakapolres, keterlibatan aktif jajaran Polsek, kelompok tani, BPP Pertanian, dan pihak swasta membuktikan adanya sinergi nyata di lapangan.
“Inilah wajah Polri yang asli: solutif, membumi, dan bersinergi,” tegasnya.
Di Lokasi Polsek medang kampai berada di Lahan Kelompok Tani Al Madani Jl. Attan Jamaluddin RT. 004, Kel. Teluk Makmur Kec. Medang Kampai – Kota Dumai, yang dilaksanakan oleh Program CSR PT. Sinar Riau Palm Oil (PT. SRPO) bersama Poktan Almadani Seluas 2 (Dua Hektar) Hektar dengan jenis bibit merek Bisi – 2 Super.
Sementara itu kegiatan di Polsek Sungai Sembilan difokuskan di Lahan Pemerintah yang dikelola oleh M. Hadi Suwito Jalan Sei Paul RT. 001, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan – Kota Dumai, Seluas 0,5 (Nol Koma Lima) Hektar dengan jenis bibit merek Hybrida F1 Super Bisi – 18 Super.
Untuk Polsek Dumai Barat di lahan pribadi milik Haspurwati ( KWT PELANGI SENJA ) Jalan Sidomulyo RT.013 Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat sebanyak 0,5 Hektar.
Sementara itu, di Polsek Bukit Kapur dilaksanakan di Lahan Hutan Kemasyarakatan Kelompok Tani Hutan Bagan Besar Jaya (BBJ), Bukit Tunggal RT 13 Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Personil Polsek Bukit Kapur melakukan kegiatan Penanaman tanaman keras di lahan Kehutanan Sosial dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.
Wakapolres menyebut bahwa pemanfaatan lahan perhutanan sosial menjadi pendekatan strategis dalam memperluas cakupan produksi pangan.
“Lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini dapat menjadi sumber penghidupan dan penguatan kemandirian pangan,” jelasnya.
Ia juga menginstruksikan kepada seluruh Kapolsek agar tidak berhenti pada kegiatan tanam saja, melainkan terus melakukan pendampingan hingga masa panen.
“Harus ada pelatihan, pemantauan, bahkan bantuan distribusi hasil panen. Jangan hanya berhenti di dokumentasi atau seremoni,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wakapolres menyampaikan bahwa Polri terus membuktikan keberadaannya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, termasuk dalam menjawab kebutuhan pangan di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Ia berharap program ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya ketahanan pangan berbasis komunitas lokal.
“Program ini adalah cara kita mengajak semua pihak baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat untuk bahu-membahu menghadapi potensi krisis pangan global,” ujarnya.
Di akhir wawancara, Wakapolres memberikan apresiasi atas semangat gotong royong yang ditunjukkan warga dan para petani.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus terlibat. Ketahanan pangan adalah soal kemanusiaan, bukan hanya statistik,” tutup Wakapolres Dumai.