DUMAI – Debat publik perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Dumai terhadap pasangan calon pilkada, Jumat (1/11/2024) di Ball Room Hotel The Zuri sedang berlangsung.
Debat kali ini menjadi perhatian seluruh masyarakat Dumai, baik secara langsung maupun melalui jejaring media sosial Youtube.
Mengangkat tema “Penyelesaian persoalan daerah dan penyelarasan pembangunan daerah dengan pusat”, debat berlangsung aman dan kondusif.
Dalam sesi 5, sub tema II, yang dipilih paslon nomor 1 membahas terkait ketenaga kerjaan dimana Dumai sebagai kawasan Industri.
Paslon Eddy M Yatim dan Almainis akan memperkuat penerapan perda yang berpihak terhadap masyarakat terutama anak-anak tempatan.
Pada sesi sanggahan, paslon nomor urut 3 memberikan pandangan berbeda. Dari jumlah kelulusan anak SMA/ SMK dan sarjana setiap tahun mencapai 2000 anak. Hal itu tidak mungkin dapat tertampung oleh perusahaan dengan jumlah pekerja terbatas.
Untuk solusi persoalan tersebut, Paslon no 3 lebih kepada penguatan skil dan sertifikasi bagi lulusan SMK/SMA dan sarjana yang belum memasuki dunia kerja.
Dengan skill yang dimiliki berkat pelatihan oleh pemerintah bisa membekali anak untuk mandiri berusaha dan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan industri khususnya di Dumai.
“Masa pemerintahan kami investasi sudah masuk 20 triliun. Namun dengan jumlah kelulusan setiap tahunnya tidak mungkin terakomodir oleh perusahaan. Maka kami akan memperkuat skill anak kita melalui sertifikasi sesuai kualifikasi perusahaan dan dengan skill tersebut mereka akan bisa mandiri juga,” sebut cawako H Paisal.
Gagasan H Paisal tersebut dinilai sangat tepat. Terutama bagi anak-anak yang tidak terakomodir oleh industri akibat latar belakang pendidikan dan skill.
“Peran pemerintah terhadap seluruh anak lulusan memang harus hadir. Ide paslon no tiga sangat masuk akal dan logis,” ujar Syamsudin, salah seorang warga Dumai.
Debat sesi lima, masukan paslon nomor 3 bisa diyakini akan menjawab persoalan tenaga kerja selama ini, terutama bagi anak lulus sekolah setiap tahun.**