DUMAI — Kota Dumai kini seperti menahan napas. Dalam beberapa hari terakhir, bisik-bisik mengenai kemungkinan “gebrakan” besar dari Kejaksaan Negeri Dumai semakin menguat. Semuanya berawal dari satu kalimat yang dilontarkan Kepala Kejaksaan Negeri Dumai, Pri Wijeksono SH, yang sontak membuat publik mendongak:
“Tunggu saja. Akan ada kejutan besar menjelang Hari Antikorupsi.”Mengutip pemberitaan dari PorosRiau.com yang tayang pada (8/12) dengan Judul berita : Kejutan Pri Wijeksono di Hari Anti Korupsi, Antara Korupsi atau Gratifikasi?
Ujaran singkat itu disampaikan Pri, ditemani Kasi Intelijen Carles Aprianto SH, dengan tatapan yang menyiratkan sesuatu yang belum boleh dibuka, namun cukup kuat untuk membuat warga bertanya-tanya.
“Upaya pemberantasan korupsi harus maksimal, meski personel terbatas,” ujarnya, dengan intonasi yakin, seakan memberi sinyal bahwa badai penindakan mungkin sedang disiapkan.
Namun ketika didesak lebih jauh mengenai jenis perkara atau siapa pihak yang bakal tersentuh, Pri hanya tersenyum simpul.
“Sabar. Semua sifatnya masih rahasia,” katanya kalimat yang justru mempertebal spekulasi.
Kasus Mangkrak dan Lingkaran Misteri
Atmosfer misteri semakin kental karena publik tahu: Dumai sedang menumpuk banyak persoalan hukum. Sejumlah perkara korupsi yang sempat heboh bahkan menghiasi aksi demonstrasi beberapa pekan lalu hingga kini tak kunjung menunjukkan titik terang.
Beberapa kasus yang mencuat di publik diantaranya sebagai berikut :
1. Proyek Alat Bedah RSUD Dumai Senilai Rp19 Miliar
Dua paket pengadaan Modular Operation Theater (MOT) bernilai fantastis masih menjadi tanda tanya besar. Sejumlah pejabat RSUD telah dipanggil, delapan orang saksi telah diperiksa, namun belum ada penetapan hukum. Warga bertanya: Apakah ini yang akan diledakkan Kejari?
2. Dugaan Korupsi PT Pembangunan Dumai
Perkara yang disebut-sebut sebagai “lubang hitam” tata kelola BUMD ini juga belum menemukan kepastian. Semakin lama, semakin membuat publik gusar.
3. Laporan Penghilangan Barang Bukti di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
Dua petinggi PT KPI dilaporkan atas dugaan serius ini. Meski demonstrasi terjadi berkali-kali di depan kantor Kejari, tanda-tanda pemanggilan terduga belum terlihat. Sebagian warga bahkan menyebut kasus ini sebagai “testimoni tentang ketidakpastian.”
4. Dugaan Monopoli Proyek dan Jual Beli Fee 10–15 Persen
Masyarakat juga mendorong Kejari menindak laporan adanya praktik monopoli proyek, permainan pokir dewan, hingga dugaan transaksi fee proyek yang lama menjadi rahasia umum di lingkungan Pemko Dumai.
Menanti Ledakan: Apa yang Akan Terjadi 2025?
Kini rumor berkembang di warung kopi, di grup WhatsApp, hingga di kalangan tokoh masyarakat: Apakah kejutan besar itu penetapan tersangka baru? Apakah terkait OTT? Apakah temuan baru yang selama ini ditutup rapat?
Tidak ada yang tahu. Namun satu hal pasti Kejari Dumai tampaknya sedang menyiapkan sesuatu.
Hari Antikorupsi 2025 belum tiba, tetapi kota ini sudah dipenuhi tanda tanya. Warga menunggu, sebagian berharap, sebagian waspada. Di balik pintu Kejaksaan Negeri Dumai, tampaknya sebuah keputusan penting tengah bergerak pelan… namun pasti. Akan jadi gebrakan besar, atau sekadar gema kecil? Jawabannya tinggal menghitung hari.(Rls)
Editor : Feri Windria






