Pacu Jalur Disulap Jadi Panggung Kosong, Anggaran Lenyap, Marwah Terbuang

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


ket foto : Epi Martison

KUANTAN SINGINGI – Di tanah yang dulu bergemuruh oleh sorak sorai rakyat, kini hanya gema sunyi yang bersisa. Pacu Jalur, warisan jiwa dari tepian Batang Kuantan, perlahan menjelma jadi wayang tanpa dalang bergerak, tapi kehilangan arah.

Tradisi yang semestinya menjadi lentera budaya, kini redup di bawah bayang-bayang panggung kekuasaan dan perhitungan anggaran. Saban bulan digelar, tetapi ruhnya tak lagi hadir. Seperti gendang dipukul tanpa irama, ramai tapi hampa.

Epi Martison, budayawan dan koreografer nasional asal Kuantan Singingi, yang menabuh genderang peringatan. Lewat suaranya yang lantang kepada LiputanOnline.com, ia melukis kegelisahan: bahwa Pacu Jalur telah digadai oleh tangan-tangan yang tak memahami makna. Kamis 1 Mai 2025

“Ini bukan lagi pesta rakyat. Ini sudah jadi panggung kapital,” semburnya tajam, seperti angin yang menampar wajah kenyataan.

Pacu Jalur, katanya, dulu milik bersama. Kini, diatur dari singgasana rapat, dinikmati oleh segelintir yang mengerti untung, bukan yang memahami akar. Kebersamaan diganti kemasan. Gotong royong dilipat menjadi proposal kegiatan.

Namun, luka tak berhenti di adat. Batang Kuantan, yang dulu sakral bak nadi kehidupan, kini keruh, tercekik tambang ilegal. Kayu jalur makin sulit dicari, hutan dilucuti, sungai tercemar, dan pemerintah seperti pelaut kehilangan kompas diam di tengah badai.

“Dari mano urang mambiak kayu jalur kalau bukan dari hutan? Dimano urang kan bapacu jalur kalau bukan di Batang Kuantan?” lirih Epi, menyisipkan pantun penuh luka.

Ia menuding, program pelestarian hanya slogan yang dipajang di baliho. Anggaran berhamburan seperti daun kering, tapi tak satu pun mengakar. Pemerintah, menurutnya, seperti aktor dalam sandiwara yang lupa naskah.

Festival Pacu Jalur pun kini menjamur di tiap kecamatan, tiap bulan, bak pasar malam yang berpindah-pindah. Sakralitas dikikis jadi rutinitas. Keagungan dijual murah. Dari tradisi tahunan yang menyatukan, berubah jadi pesta bulanan yang memisahkan.

“Apa bedanya ini dengan pasar malam?” tanya Epi. “Ini pelecehan budaya. Ini penistaan terhadap leluhur.”

Ia mengingatkan, bila Pacu Jalur terus diobral, yang hilang bukan hanya tradisi, tapi kehormatan. Ini bukan soal lomba dayung, ini soal jati diri.

“Kalau sudah diobral, harga diri budaya itu ikut hancur. Ini bukan soal tontonan ini soal jiwa.”

Epi menutup pesannya dengan peringatan yang menusuk: jangan tunggu hingga Pacu Jalur hanya tinggal lukisan tua di museum. Jangan biarkan cucu-cicit kita hanya mengenalnya dari cerita, bukan dari suara riuh tepian sungai.

“Tanpa hutan, tanpa sungai, Pacu Jalur hanya tinggal nama.” Tutup *Epi.

(ZUL) 

Redaksi : Feri Windria

Berita Terkait

HUT ke-79 SPS Riau Semarak di Kota Dumai, Wujud Sinergi Pers dan Pemerintah untuk Literasi Generasi Muda
Beberapa Manfaat Minum Air Kelapa di Musim Panas
Eksekusi Tanah Dipersoalkan, Datuk Zamhur Tempuh Jalur Hukum
Apel Rutin Pagi, Kadisub Dumai Apresiasi Kekompakan PPPK dan Tekankan Disiplin Pegawai
Membawa 270 Butir Ekstasi Saat Melintas di Depan Gerbang Exit Tol Dumai Berhasil Diciduk Polres Dumai
Polres Dumai Kembali Mencatat Prestasi Dalam Pemberantasan Peredaran Narkoba
Aksi Demo Fap Tekal Dumai Bentuk Protes dan Pelaporan Resmi Tidak Pidana Korupsi dan Penghilangan Barang Bukti
Warga Dumai Hendak Mengirim PMI Ilegal Ditangkap Ditreskrismum Polda Riau

Berita Terkait

Selasa, 5 Agustus 2025 - 10:16 WIB

HUT ke-79 SPS Riau Semarak di Kota Dumai, Wujud Sinergi Pers dan Pemerintah untuk Literasi Generasi Muda

Selasa, 5 Agustus 2025 - 10:02 WIB

Beberapa Manfaat Minum Air Kelapa di Musim Panas

Selasa, 5 Agustus 2025 - 09:04 WIB

Eksekusi Tanah Dipersoalkan, Datuk Zamhur Tempuh Jalur Hukum

Selasa, 5 Agustus 2025 - 06:59 WIB

Apel Rutin Pagi, Kadisub Dumai Apresiasi Kekompakan PPPK dan Tekankan Disiplin Pegawai

Selasa, 5 Agustus 2025 - 05:11 WIB

Membawa 270 Butir Ekstasi Saat Melintas di Depan Gerbang Exit Tol Dumai Berhasil Diciduk Polres Dumai

Berita Terbaru

Berita

Beberapa Manfaat Minum Air Kelapa di Musim Panas

Selasa, 5 Agu 2025 - 10:02 WIB